Pekerjaan
bimbingan dan konseling kerapkali dipandang sebelah mata oleh orang-orang yang
justru memiliki kepentingan dengan bimbingan dan konseling itu sendiri,
Misalnya, oleh siswa, guru mata pelajaran, kepala sekolah, para pemegang
kebijakan lainnya atau masyarakat. Tidak sedikit mereka yang beranggapan bahwa
konselor atau guru BK di sekolah hanya makan gaji buta, tidak jelas kerjanya,
atau hanya dianggap sebagai pekerjaan embel-embel saja.
Ungkapan-ungkapan
miring semacam itu bisa ditepis jika saja konselor atau guru BK yang
bersangkutan dapat menunjukkan kinerjanya sekaligus mampu melakukan advokasi di
hadapan mitra-mitra kerjanya di sekolah.
Di bawah ini
beberapa tips untuk melakukan advokasi
sekaligus untuk meyakinkan berbagai pihak yang berkepentingan dengan bimbingan
dan konseling di sekolah.
☻
Pada saat sedang mengikuti rapat, Anda minta waktu untuk berbicara dan
pembicaraan Anda difokuskan pada hasil-hasil siswa bukan memaparkan apa
yang telah dilakukan konselor. Yang dimaksud dengan hasil-hasil siswa
adalah berbagai kemajuan yang dicapai siswa melalui intervensi bimbingan dan
konseling, baik dalam bidang akademik, sosio-personal, maupun bidang karier.
☻ Dukung pembicaraan Anda dengan data-data,
karena data akan lebih berbunyi keras dari pada kata-kata (data speak louder
than words), gunakan chart atau grafik untuk menggambarkan hasil-hasil
siswa tersebut.
☻ Untuk lebih meyakinkan bisa saja Anda
memanfaatkan siswa untuk berbicara dalam forum mewakili kepentingan Bimbingan
dan Konseling atau konselor, dengan menceritakan kisah sukses (success
story) mereka atas bantuan layanan bimbingan dan konseling yang telah
diterimanya.
☻ Program bimbingan dan konseling pada dasarnya
merupakan investasi siswa di sekolah tersebut, oleh karena itu konselor
dituntut dapat menunjukkan pengembalian investasi tersebut dalam bentuk
hasil-hasil siswa tersebut
☻ Bertindak layaknya seorang ”politisi” yang
aktif melakukan berbagai lobby dan berkomunikasi dengan seluruh mitra kerja
yang ada sehingga kepentingan bimbingan dan konseling dapat terwakili dalam
setiap keputusan atau kebijakan di sekolah.
☻ Ciptakan akuntabilitas kerja melalui laporan
hasil bimbingan dan konseling, baik laporan harian, bulanan, atau tahunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar