Senin, 28 Mei 2012

Konselor dan Konseli

KONSELOR

Beberapa karakteristik konselor yang efektif: 3
  1. Genuineness/Murni, adalah orang yang merasa nyaman dengan dirinya sendiri (“at home”) sehingga dapat menjadi dirinya sendiri dalam setiap interaksi. Ini berarti mereka tidak perlu berubah ketika bersama dengan orang lain yang berbeda.
    Dua aspek penting dari Genuineness dalam konseling adalah:
    • Congruence, yaitu kualitas yang konsisten dari konselor untuk menjadi dirinya sendiri (Mazmur 139:23-24); Roma 12:3)
    • Transparency, the genuineness is seen for what it is.
  1. Non-Possessive Warmth, sikap perhatian yang aktif dan positif dari konselor, yang diperlihatkan kepada konseli baik secara verbal maupun non verbal, tetapi untuk mendorong kemandirian bukan kebergantungan terhadap konselor.
    Karakteristik Non-Possessive Warmth ini dapat terlihat melalui:
    • Respect, konselor yang memperhatikan konseli dengan mendalam, tetapi bukan perasaan yang sentimentil. Respek menunjukan rasa berbelas kasih. Menunjukkan respek yang kuat biasanya bukan dengan kata-kata tetapi dengan bahasa non verbal, seperti kontak mata, ekspresi wajah. Konselor yang respek adalah konselor yang menangani konseli dengan serius, melihat konseli sebagai ciptaan yang unik dan berharga, serta menunjukkan keinginan untuk menolong konseli semakin bertumbuh.
    • Being Non-Judgemental, tidak cepat menghakimi konseli. Membenci dosanya bukan si pendosa (Gal 6:1-2).
  1. Empathy/Empati, kemampuan untuk memahami kejadian atau pengalaman konseli seakan-akan itu juga menjadi bagian dalam kehidupan kita.
    Dua kualitas dari empati:
    • Listening, not just hearing. Listening yang efektif meliputi 2 elemen, yaitu elemen mental melalui pengamatan, pencatatan dan ingatan; elemen sosial melalui pemberian respon yang tepat dengan apa yang didengarkan. Dalam listening kembangkanlah kemampuan active listening.
    • Identification, kemampuan untuk menilai kompleksitas dari emosi orang lain, mood yang dialami oleh konseli. Untuk itu konselor perlu memiliki kewaspadaan diri dan kedamaian dari dalam

KONSELI
    
     Konseli adalah orang yang mencari pertolongan (konseling) yang mengalami pengurangan kekuatan secara psikologis untuk menyelesaikan masalahnya, akibatnya ia mengalami ketidakpuasan dan penderitaan dalam hidupnya.2 Contoh orang-orang yang mengalami kesulitan dan membutuhkan pertolongan, antara lain: orang-orang yang mengalami kebingungan, frustrasi, tersakiti perasaannya, kesal, mengalami konflik interpersonal, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, stress, sexual disorder/gangguan seksual, personality disorder/gangguan kepribadian, dsb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar